Iman Kepada Malaikat
Seorang barulah dikatakan beriman kepada Malaikat jika pada dirinya terdapat beberapa perkara :
- Mengimani keberadaan mereka.
عن عائشة رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم قال:
خلقت الملائكة من نور وخلق الجان من مارج من نار و خلق آدم مما وصف لكم. رواه مسلم
“ Malaikat di ciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari tanah.(H.r. Muslim)
- Mengimani Nama mereka.
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ (77)
“ dan mereka berseru wahai malaikat Malik, birlah Tuhanmu mematikan kami saja, dai menjawab “ sungguh kamu akan tetap tinggal di neraka ini.” (Q.s. Az Zukhruf : 77)
- Mengimani sifat mereka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)
“ wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [Qs. At Tahrim : 6]
- Mengimani tugas-tugas mereka.
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)
“ (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”
Buah keimanan kepada Malaikat:
- Mengetahui betapa Maha Agungnya Allah , karena keagungan makhluk berasal dari keagungan Khaliq.
- Bersyukur kepada Allah, yang telah menugaskan malaikat untuk mencatat amal , menjaga manusia dan yang lainnya yang berkaitan dengan kemaslahatan manusia.
- cinta kepada para malaikat karena mereka telah menjalankan apa yang telah ditugaskan kepada mereka.
=Bersambung insya Allah=
Penulis: Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A.
Artikel www.dzikra.com